PETA
A.
Pengertian
Peta
Peta
merupakan gambaran dari permukaan bumi dalam skala tertentu dan digambarkan di
atas bidang datar melalui sistem proyeksi. Peta mengandung arti komunikasi, artinya merupakan suatu
signal atau saluran/channel antara si pengirim pesan (pembuat peta) dan si
penerima pesan (pemakai peta). Dengan demikian peta digunakan untuk mengirim
pesan yang berupa informasi tentang realita.
B.
Fungsi
Peta
Fungsi peta
adalah :
1.
Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak
suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain di permukaan bumi).
Posisi peta yaitu menunjukkan letak suatu tempat atau
objek. Posisi suatu tempat terdiri atas posisi relative dan posisi absolut.
Ø
Posisi relatif : yaitu posisi suatu tempat yang
dihubungkan dengan objek lain dan posisi tersebut akan berubah sesuai sudut pandang
apa kita melihatnya.
Contoh : jika dilihat dari pariaman, kota padang
terletak di selatan pariaman. Sedangkan jika dilihat dari solok, kota padang
terletak di barat solok.
Ø
Posisi absolut : yaitu posisi suatu daerah yang
ditentukan dengan garis lintang dan garis bujur.
Posisi absolut terdiri atas bentuk luasan dan bentuk
titik.
·
Bentuk titik : terletak pada satu garis bujur
dan satu garis lintang.
Contoh : 0o15’ LS dan 100o25’
BT.
·
Bentuk luasan : terletak antara dua garis
lintang dan dua garis bujur yang dapat ditentukan luasnya.
Contoh : 1o LU – 3o LU dan 90o
BT – 92o BT.
Dengan membaca peta diatas kita
dapat mengetahui lokasi relatif suatu wilayah yang kita lihat, misal :
1.
Propinsi Jawa Barat terletak di
antara propinsi Jawa Tengah dan propinsi Banten
2. Propinsi
Nusa Tenggara Timur (NTT) terletak di antara propinsi Nusat Tenggara Barat
(NTB) dan negara Timor Leste
2.
Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur
luas daerah dan jarak-jarak diatas permukaan bumi).
a.
Jarak
Jarak suatu tempat dapat diukur dengan membandingkan
skala petanya. Pengertian dari skala itu sendiri adalah merupakan perbandingan
antara jarak di peta, globe, model relatif atau penampang melintang dengan
jarak sesungguhnya di permukaan bumi.
Contoh
: sebuah peta memiliki skala 1 : 3.150.000, itu dapat diartikan bahwa 1 cm pada
peta menunjukkan 3.150.000 cm (3,15 km) pada jarak sebenarnya.
Dari peta diatas dapat dilihat bahwa jarak sebenarnya 2 lokasi dapat dihutung dengan membandingkan skala petanya.
b.
Luas
Suatu daerah dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Luas = panjang x lebar x skala2
= (P x skala) x (L x skala)
Contoh :
Suatu daerah memiliki panjang pada peta 6 cm dan lebar
pada peta 2 cm, serta memiliki skala 1 : 250.000. berapa luas sebenarnya daerah
tersebut ?
Jawab :
Luas = (6 cm x 250.000) x (2 cm x 250.000)
= 1.500.000 cm x 500.000 cm
= 15 km x 5 km
= 75 km
3.
Memperlihatkan bentuk (misalnya bentuk dari
benua-benua, Negara, gunung dan lain-lain), sehingga dimensinya dapat terlihat
dalam peta.
Dari peta
diatas bentuk-bentuk benua yang ada di dunia dapat kita amati dan lihat
perbedaannya.
Bentuk-bentuk
permukaan bumi dapat di amati dari simbol warna yang terlihat berbeda-beda.
4.
Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu
daerah dan meyajikannya diatas peta. Dalam hal ini dipakai simbol-simbol
sebagai wakil dari data tersebut, dimana kartografer menganggap simbol tersebut
dapat dimengerti oleh si pemakai peta.
v
menyajikan
data tentang potensi suatu daerah, misalnya :
a.
Peta
Potensi Air
b.
Peta potensi kekeringan
C.
Tujuan
Peta
Tujuan pembuatan
peta adalah :
1.
Untuk komunikasi informasi ruang.
Maksudnya peta dapat dimanfaatkan sebagai sarana
komunikasi informasi suatu tempat, atau dapat menjelaskan letak suatu tempat
kepada pengguna peta dengan menggunakan gambaran dan arah.
Contohnya : contoh paling sederhananya adalah peta
atau denah lokasi pesta pernikahan.

2.
Untuk menyimpan informasi.
Pada peta dapat mengandung informasi-informasi khusus
pada suatu daerah yang dijelaskan dengan menggunakan simbol-simbol khusus agar
setiap orang dapat memahami isi informasi tersebut dengan mudah.
Contohnya :
Peta yang mengandung informasi tentang sumber daya
alam gas bumi dan geothermal yang terdapat di kawasan Indonesia.

3.
Digunakan untuk membantu suatu pekerjaan,
misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, perencanaan dan lain-lain.
Peta juga dapat membantu dan
mempermudah kita di suatu pekejaan, contohnya dalam bidang kontruksi jalan,
dengan peta kita dapat memperkirakan dimana tempat yang tepat untuk membuat
jalan yang baru, dan juga dapat mempertimbangkan luas jalan yang dibutuhkan
sesuai dengan kapasitas penggunanya.
Selain itu peta juga dapat
dimanfaatkan sebagai navigasi. Berikut ini adalah contoh peta navigasi yang
memberitahukan informasi Peta Tempat Makan di Bandung .
/

4.
Untuk membantu dalam suatu desain, misalnya
desain jalan dan sebagainya.
Gambar dibawah ini merupakan contoh pemetaan dalam
desain jalan.
Jika dengan menggunakan peta seperti diatas, akan
mempermudah kita untuk memposisikan jalan yang akan dibangun dan dapat
memperkirakan seperti apa konstruksi dan desain pembangunannya.
5.
Untuk analisis data spasial, misalnya :
perhitungan volume dan sebagainya.
Data
spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada posisi,
obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spasial merupakan salah
satu item dari informasi, dimana didalamnya terdapat informasi mengenai bumi
termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir
D.
Kegunaan
Atau Manfaat Peta
1.
Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi.
Dengan menggunakan peta, kita dapat mengetahui
perubahan-perubahan yang terjadi di dunia khususnya Indonesia. Salah satu
contoh yang dapat kita ambil yaitu perubahan iklim dan cuaca yang terjadi di
Indonesia. Di bawah ini adalah contoh peta perubahan musim di Indonesia.

2.
Meningkatkan kesadaran akan lingkungan hidup.
Kesadaran masyarakat dalam pelestarian
lingkungan sangat mutlak dibutuhkan. Terutama di wilayah pesisir yang merupakan
wilayah yang sangat komplek, dan juga sebagian besar masih merupakan daerah
tertinggal. Kesadaran masyarakat tentang pelestarian lingkungan masih rendah,
tercermin dari kegiatan sehari-hari misalnya masih membuang sampah sembarangan,
anggapan membakar sampah adalah cara membuang sampah yang paling praktis dan
cepat, penebangan dan pengrusakan hutan tanpa penanaman kembali, pembangunan
perumahan maupun perkantoran tanpa memperhitungkan resapan air ke dalam tanah,
dll.
3.
Mengetahui potensi sumber daya alam.
Sumber daya alam di permukaan bumi
ini sangat banyak dan beragam, semuanya tersebar merata di seluruh wilayah.di
Indonesia, kekayaan sumber daya alamnya sangat banyak dan melimpah, baik itu
berasal dari laut, dari gas alam, maupun dari pertambangan dan pertanian. Salah
satu contoh sumber daya alam yang ada di Indonesia yaitu dari segi kelautan.
Indonesia ini merupakan Negara
kepulauan karena sangat banyak memiliki daerah kelautan, sehingga hasil
sumberdaya laut banyak terdapat di Indonesia. Hasil laut tersebut dapat berupa
tangkapan hewan laut (ikan, udang, kepiting, dll), dan juga hasil budidaya
(rumput laut, kerang mutiara, dll). Berikut ini adalah peta yang menunjukkan
potensi ikan yang terdapat di Negara Indonesia.
4.
Perencanaan wilayah.
Dalam perencanaan pembangunan, dapat dimbil sebagai
contoh yaitu pembangunan yang di lakukan pada provinsi naggroe aceh Darussalam.
Dibawah ini adalah peta yang membantu mempermudah dalam perencanaan
pembangunan.

5.
Prediksi terjadinya bencana.
Peta yang memberikan info khusus tentang
wilayah-wilayah rawan bencana dapat digunakan untuk membantu memprediksi atau
mempelajari daerah-daerah yang ada kemungkinan terjadi bencana. Contohnya peta
pulau sumatera di bawah ini.

Dari peta tersebut terlihat bahwa sepanjang pulau
sumatera terdapat barisan gunung berapi, gunung tersebut saat ini masing
beberama yang aktif, tapi dapat diperkirakan semua gunung berapi itu akan aktif
karena adanya jalur magma yang melintasi setiap gunung tersebut. Jalur itu
disebut sesar sumatera. Oleh sebab itu, dari peta ini kita dapat mengerti dan
memprediksikan bencana yang akan terjadi.
6.
Pertolongan kecelakaan.
Manfaat peta yang dapat digunakan untuk pertolongan
kecelakaan, dapat kita ambil salah satu contohnya yaitu adanya kebakaran pada
suatu tempat. Jika terjadi kebakaran hebat maka akan dibutuhkannya pemadam
kebakaran, agar mempermudah dan mempercepat mencari jalan untuk menuju ke
lokasi kejadian, maka dibutuhkan peta. Biasanya peta yang digunakan adalah peta
GPS.

7.
Mempermudah atau petunjuk arah perjalanan. Dapat
memperkirakan arah dan jarak tempuh.
Pada saat sekarang ini peta sudah
sering digunakan dan dijadikan sarana pembantu dalam berbagai aktifitas, karena
dengan menggunakan peta kita dapat mengetahui letak suatu tempat dan arah untuk
menuju kesana, serta kita pun dapat memperkirakan jarak dan waktu yang
diperlukan untuk perjalanan tersebut. Contoh yang sering kita dengar ataupun
kita lihat dan alami sendiri yaitu pada saat akan melakukan perjalanan mudik.
Di Indonesia saat akan lebaran pada
umumnya setiap orang akan melakukan perjalanan mudik, dan saat itu kondisi dan
suasana di jalan akan sangat ramai dan macet. Tapi saat ini telah ada peta GPS
yang dapat membantu kita untuk mengetahui jalur mudik yang aman dan tidak
macet. Sehingga saat melakukan perjalanan kita tidak lagi susah, hanya dengan
mengikuti arahan dan jalur yang telah di sediakan.
Dibawah ini adalah salah satu contoh peta mudik 2011
pulau jawa-bali.

8.
Peringatan dini di daerah rawan bencana alam.
Pada saat ini di Indonesia khususnya sumatera, sering
terjadi bencana alam seperti gempa dan tsunami, hal itu dikarenakan di pulau
sumatera terdapat banyak gunung api yang aktif dan juga lempeng-lempeng bumi
yang bergerak. Gempa-bempa yang besar dan berpusat di laut akan berpotensi
tsunami. Daerah-daerah yang rawan tsunami yaitu daerah pinggiran pantai.
Sekarang ini telah ada peta yang menginformasikan daerah mana yang rawan
tsunami dan daerah yang aman untuk evakuasi. Jadi dengan peta tersebut kita
jadi lebih mudah dan mengerti tempat mana dan dimana jalur evakuasi jika
terjadi bencana tersebut.
Dibawah ini merupakan contoh peta evakuasi tsunami
kota padang.
Contoh lainnya yang menggunakan peta sebagai sarana
peringatan dini bencana yaitu peta di bawah ini.
Peta tersebut adalah peta potensi rawan banjir di daerah
DKI Jakarta. Dengan informasi yang terdapat pada peta diatas, jika kita ingin
mendirikan bangunan di daerah yang rawan banjir, maka kita dapat
mengantisipasinya dengn membuat bangunan yang tinggi agar terhindar dari
banjir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar