Sabtu, 02 Maret 2013

KARTOGRAFI

PETA
A.      Pengertian Peta
Peta merupakan gambaran dari permukaan bumi dalam skala tertentu dan digambarkan di atas bidang datar melalui sistem proyeksi. Peta mengandung arti komunikasi, artinya merupakan suatu signal atau saluran/channel antara si pengirim pesan (pembuat peta) dan si penerima pesan (pemakai peta). Dengan demikian peta digunakan untuk mengirim pesan yang berupa informasi tentang realita.

B.      Fungsi Peta
Fungsi peta adalah :
1.       Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain di permukaan bumi).
Posisi peta yaitu menunjukkan letak suatu tempat atau objek. Posisi suatu tempat terdiri atas posisi relative dan posisi absolut.
Ø  Posisi relatif : yaitu posisi suatu tempat yang dihubungkan dengan objek lain dan posisi tersebut akan berubah sesuai sudut pandang apa kita melihatnya.
Contoh : jika dilihat dari pariaman, kota padang terletak di selatan pariaman. Sedangkan jika dilihat dari solok, kota padang terletak di barat solok.
Ø  Posisi absolut : yaitu posisi suatu daerah yang ditentukan dengan garis lintang dan garis bujur.
Posisi absolut terdiri atas bentuk luasan dan bentuk titik.
·         Bentuk titik : terletak pada satu garis bujur dan satu garis lintang.
Contoh : 0o15’ LS dan 100o25’ BT.
·         Bentuk luasan : terletak antara dua garis lintang dan dua garis bujur yang dapat ditentukan luasnya.
Contoh : 1o LU – 3o LU dan 90o BT – 92o BT.
                               
Dengan membaca peta diatas kita dapat mengetahui lokasi relatif suatu wilayah yang kita lihat, misal :
1.      Propinsi Jawa Barat terletak di antara propinsi Jawa Tengah dan propinsi Banten
2.      Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terletak di antara propinsi Nusat Tenggara Barat (NTB) dan negara Timor Leste
2.       Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak diatas permukaan bumi).
a.       Jarak
Jarak suatu tempat dapat diukur dengan membandingkan skala petanya. Pengertian dari skala itu sendiri adalah merupakan perbandingan antara jarak di peta, globe, model relatif atau penampang melintang dengan jarak sesungguhnya di permukaan bumi.
Contoh : sebuah peta memiliki skala 1 : 3.150.000, itu dapat diartikan bahwa 1 cm pada peta menunjukkan 3.150.000 cm (3,15 km) pada jarak sebenarnya.
Dari peta diatas dapat dilihat bahwa jarak sebenarnya 2 lokasi dapat dihutung dengan  membandingkan skala petanya.
b.      Luas
Suatu daerah dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Luas = panjang x lebar x skala2
          = (P x skala) x (L x skala)
Contoh :
Suatu daerah memiliki panjang pada peta 6 cm dan lebar pada peta 2 cm, serta memiliki skala 1 : 250.000. berapa luas sebenarnya daerah tersebut ?
Jawab :
Luas = (6 cm x 250.000) x (2 cm x 250.000)
          = 1.500.000 cm x 500.000 cm
          = 15 km x 5 km
          = 75 km

3.       Memperlihatkan bentuk (misalnya bentuk dari benua-benua, Negara, gunung dan lain-lain), sehingga dimensinya dapat terlihat dalam peta.

Dari peta diatas bentuk-bentuk benua yang ada di dunia dapat kita amati dan lihat perbedaannya.
http://andimanwno.files.wordpress.com/2010/06/peta-selatan-jogja.jpg?w=376&h=239
Bentuk-bentuk permukaan bumi dapat di amati dari simbol warna yang terlihat berbeda-beda.
4.       Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan meyajikannya diatas peta. Dalam hal ini dipakai simbol-simbol sebagai wakil dari data tersebut, dimana kartografer menganggap simbol tersebut dapat dimengerti oleh si pemakai peta.
v  menyajikan data tentang potensi suatu daerah, misalnya :
a.       Peta Potensi Air
http://andimanwno.files.wordpress.com/2010/06/potensi_air-trans-a4.jpg?w=376&h=287
b.   Peta potensi kekeringan

http://andimanwno.files.wordpress.com/2010/06/peta-potensi-kekeringan-kebumen.jpg?w=376&h=290

C.      Tujuan Peta
Tujuan pembuatan peta adalah :
1.       Untuk komunikasi informasi ruang.
Maksudnya peta dapat dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi informasi suatu tempat, atau dapat menjelaskan letak suatu tempat kepada pengguna peta dengan menggunakan gambaran dan arah.
Contohnya : contoh paling sederhananya adalah peta atau denah lokasi pesta pernikahan.

2.       Untuk menyimpan informasi.
Pada peta dapat mengandung informasi-informasi khusus pada suatu daerah yang dijelaskan dengan menggunakan simbol-simbol khusus agar setiap orang dapat memahami isi informasi tersebut dengan mudah.
Contohnya :
Peta yang mengandung informasi tentang sumber daya alam gas bumi dan geothermal yang terdapat di kawasan Indonesia.
3.       Digunakan untuk membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, perencanaan dan lain-lain.
Peta juga dapat membantu dan mempermudah kita di suatu pekejaan, contohnya dalam bidang kontruksi jalan, dengan peta kita dapat memperkirakan dimana tempat yang tepat untuk membuat jalan yang baru, dan juga dapat mempertimbangkan luas jalan yang dibutuhkan sesuai dengan kapasitas penggunanya.
Selain itu peta juga dapat dimanfaatkan sebagai navigasi. Berikut ini adalah contoh peta navigasi yang memberitahukan informasi Peta Tempat Makan di Bandung .
/

4.       Untuk membantu dalam suatu desain, misalnya desain jalan dan sebagainya.
Gambar dibawah ini merupakan contoh pemetaan dalam desain jalan.
http://andimanwno.files.wordpress.com/2010/06/3447408166_e5bdec9b64_o.jpg?w=376&h=362
Jika dengan menggunakan peta seperti diatas, akan mempermudah kita untuk memposisikan jalan yang akan dibangun dan dapat memperkirakan seperti apa konstruksi dan desain pembangunannya.

5.       Untuk analisis data spasial, misalnya : perhitungan volume dan sebagainya.
Data spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada posisi, obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spasial merupakan salah satu item dari informasi, dimana didalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir

D.      Kegunaan Atau Manfaat Peta
1.       Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi.
Dengan menggunakan peta, kita dapat mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di dunia khususnya Indonesia. Salah satu contoh yang dapat kita ambil yaitu perubahan iklim dan cuaca yang terjadi di Indonesia. Di bawah ini adalah contoh peta perubahan musim di Indonesia.
2.       Meningkatkan kesadaran akan lingkungan hidup.
Kesadaran masyarakat  dalam pelestarian lingkungan sangat mutlak dibutuhkan. Terutama di wilayah pesisir yang merupakan wilayah yang sangat komplek, dan juga sebagian besar masih merupakan daerah tertinggal. Kesadaran masyarakat tentang pelestarian lingkungan masih rendah, tercermin dari kegiatan sehari-hari misalnya masih membuang sampah sembarangan, anggapan membakar sampah adalah cara membuang sampah yang paling praktis dan cepat, penebangan dan pengrusakan hutan tanpa penanaman kembali, pembangunan perumahan maupun perkantoran tanpa memperhitungkan resapan air ke dalam tanah, dll.
3.       Mengetahui potensi sumber daya alam.
Sumber daya alam di permukaan bumi ini sangat banyak dan beragam, semuanya tersebar merata di seluruh wilayah.di Indonesia, kekayaan sumber daya alamnya sangat banyak dan melimpah, baik itu berasal dari laut, dari gas alam, maupun dari pertambangan dan pertanian. Salah satu contoh sumber daya alam yang ada di Indonesia yaitu dari segi kelautan.
Indonesia ini merupakan Negara kepulauan karena sangat banyak memiliki daerah kelautan, sehingga hasil sumberdaya laut banyak terdapat di Indonesia. Hasil laut tersebut dapat berupa tangkapan hewan laut (ikan, udang, kepiting, dll), dan juga hasil budidaya (rumput laut, kerang mutiara, dll). Berikut ini adalah peta yang menunjukkan potensi ikan yang terdapat di Negara Indonesia.
 http://andimanwno.files.wordpress.com/2010/06/04-peta-potensi-ikan.jpg?w=376&h=202

4.       Perencanaan wilayah.
Dalam perencanaan pembangunan, dapat dimbil sebagai contoh yaitu pembangunan yang di lakukan pada provinsi naggroe aceh Darussalam. Dibawah ini adalah peta yang membantu mempermudah dalam perencanaan pembangunan.
5.       Prediksi terjadinya bencana.
Peta yang memberikan info khusus tentang wilayah-wilayah rawan bencana dapat digunakan untuk membantu memprediksi atau mempelajari daerah-daerah yang ada kemungkinan terjadi bencana. Contohnya peta pulau sumatera di bawah ini.

Dari peta tersebut terlihat bahwa sepanjang pulau sumatera terdapat barisan gunung berapi, gunung tersebut saat ini masing beberama yang aktif, tapi dapat diperkirakan semua gunung berapi itu akan aktif karena adanya jalur magma yang melintasi setiap gunung tersebut. Jalur itu disebut sesar sumatera. Oleh sebab itu, dari peta ini kita dapat mengerti dan memprediksikan bencana yang akan terjadi.

6.       Pertolongan kecelakaan.
Manfaat peta yang dapat digunakan untuk pertolongan kecelakaan, dapat kita ambil salah satu contohnya yaitu adanya kebakaran pada suatu tempat. Jika terjadi kebakaran hebat maka akan dibutuhkannya pemadam kebakaran, agar mempermudah dan mempercepat mencari jalan untuk menuju ke lokasi kejadian, maka dibutuhkan peta. Biasanya peta yang digunakan adalah peta GPS.

7.       Mempermudah atau petunjuk arah perjalanan. Dapat memperkirakan arah dan jarak tempuh.
Pada saat sekarang ini peta sudah sering digunakan dan dijadikan sarana pembantu dalam berbagai aktifitas, karena dengan menggunakan peta kita dapat mengetahui letak suatu tempat dan arah untuk menuju kesana, serta kita pun dapat memperkirakan jarak dan waktu yang diperlukan untuk perjalanan tersebut. Contoh yang sering kita dengar ataupun kita lihat dan alami sendiri yaitu pada saat akan melakukan perjalanan mudik.
Di Indonesia saat akan lebaran pada umumnya setiap orang akan melakukan perjalanan mudik, dan saat itu kondisi dan suasana di jalan akan sangat ramai dan macet. Tapi saat ini telah ada peta GPS yang dapat membantu kita untuk mengetahui jalur mudik yang aman dan tidak macet. Sehingga saat melakukan perjalanan kita tidak lagi susah, hanya dengan mengikuti arahan dan jalur yang telah di sediakan.
Dibawah ini adalah salah satu contoh peta mudik 2011 pulau jawa-bali.

8.       Peringatan dini di daerah rawan bencana alam.
Pada saat ini di Indonesia khususnya sumatera, sering terjadi bencana alam seperti gempa dan tsunami, hal itu dikarenakan di pulau sumatera terdapat banyak gunung api yang aktif dan juga lempeng-lempeng bumi yang bergerak. Gempa-bempa yang besar dan berpusat di laut akan berpotensi tsunami. Daerah-daerah yang rawan tsunami yaitu daerah pinggiran pantai. Sekarang ini telah ada peta yang menginformasikan daerah mana yang rawan tsunami dan daerah yang aman untuk evakuasi. Jadi dengan peta tersebut kita jadi lebih mudah dan mengerti tempat mana dan dimana jalur evakuasi jika terjadi bencana tersebut.
Dibawah ini merupakan contoh peta evakuasi tsunami kota padang.


Contoh lainnya yang menggunakan peta sebagai sarana peringatan dini bencana yaitu peta di bawah ini.
Peta tersebut adalah peta potensi rawan banjir di daerah DKI Jakarta. Dengan informasi yang terdapat pada peta diatas, jika kita ingin mendirikan bangunan di daerah yang rawan banjir, maka kita dapat mengantisipasinya dengn membuat bangunan yang tinggi agar terhindar dari banjir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar