Sabtu, 02 Maret 2013

GEOMORFOLOGI

BENTUKLAHAN BENTUKAN ASAL PROSES PELARUTAN (SALISIONAL)

A.   PENGERTIAN
Beberapa syarat untuk dapat berkembangnya topografi karst sebagai akibat dari proses pelarutan adalah sebagai berikut :
1.      Terdapat batuan yang mudah larut (batu gambing dan dolo mit)
2.      Batu gamping dengan kemurnian yang tinggi
3.      Mempunyai lapisan batuan yang tebal
4.      Terdapat banyak diaklas (retakan)
5.      Pada daerah tropis basah
6.      Vegetasi penutup yang lebat
Pada kondisi demikian batu gamping akan mudah mengalami pelarutan oleh air yang mengalir yang akhirnya membentuk topografi karst. Menurut Jenings (1971), karst merupakan suatu kawasan yang mempunyai karakteristik relief dan drainase yang khas, terutama disbabkan oleh larutan batuan yang tinggi oleh air.
Batuan yang membentuk karst terdapat di dekat atau pada permukaan bumi yang meliputi daerah yang luas dan tebal (ratusan meter). Jenis batuan ini harus bersifat mudah larut dalam air.
Tektonisme menjadi faktor penentu, serta sesar (fault) dan kekar (joint) menjadi faktor yang amat penting. Menurut Faniran dan Jeje (1983), kekar-kekar yang terdapat pada batuan itu memberikan regangan mekanik, sehingga memudahkan gerakan air melalui batuan itu. Adanya kekar maupun sesar ini memudahkan perkembangan pelarutan di dalam batuan.
Kondisi iklim mencakup ketersediaan curah hujan yang sedang hingga lebat bersamaan dengan temperatur yang tinggi menyebabkan pelarutan berlangsung secara intensif. Adanya vegetasi yang menyediakan bahan organik yang berbentuk humus dan bersama-sama respirasi akar tanaman dapat meningkatkan konsentrasi karbondioksida di dalam tanah sehingga dapat membantu pelapukan salusional dan menyebabkan perkembangan karst.
Karstifikasi adalah proses kerja oleh air terutama secara kimiawi, meskipun secara mekanik pula, yang menghasilkan penampakan topografi karst (Ritter, 1979). Proses geomorfik yang penting yang bekerja di daerah-daerah berbatu gamping adalah pelarutan. Katalisator yang terpenting dalam pelarutan itu adalah air hujan dan karbondioksida. Karbondioksida (CO2) larut di dalam air membentuk asam karbonat (H2CO3), yang bereaksi dengan kalsium karbonat (CaCO3), yang membentuk kalsium bikarbonat yang merupakan larutan berair.
CaCO3 + CO2 + H2O = Ca(HCO3)2
B.   BENTUK LAHAN KARST
Bentuk lahan yang terjadi pada daerah karst dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu bentuklahan negatif dan bentuklahan positif.
                               I.            Bentuklahan negatif
Bentuklahan negatif dimaksudkan bentuklahan yang berada dibawah rata-rata permukaan setempat sebagai akibat proses pelarutan, runtuhan maupun terban. Bentuklahan tersebut antara lain terdiri atas doline, uvala, polye, cocpit, blind valley.
a)      Doline
Doline merupakan suatu istilah yang mempnyai banyak sinonim antara lain : sink, sinkhole, cocpit, blue hole, swallow hole, ataupun cenote. Menurut Monroe (1970) doline merupakan suatu ledakan atau lobang yang berbentuk corong pada batu gamping dengan diameter dari beberapa meter hingga 1 km dan kedalamannya dari beberapa meter hingga ratusan meter.
Berdasarkan genesisnya, doline dapat dibedakan menjadi 4 yaitu : doline reruntuhan, doline solusi, dolin terban, dan doline alluvial.

b)      Uvala
Uvala adalah ledakan tertutup yang luas, yang terbentuk oleh gabungan dari beberapa doline. Uvala mempunyai dasar yang tak teratur yang mencerminkan ketinggian sebelumnya dan karakteristik dari lereng doline yang telah mengalami degradasi serta lantai dasarnya tidak serata polje (Whittow, 1984).

c)      Polje
Polje adalah ledakan tertutup yang luas dan memanjang di daerah topografi karst yang mempunyai dasar mendatar dan dinding di sekelilingnya terjal (Ritter, 1979). Polje ini terjadi dari gabungan sistem gua yang runtuh dan lantai dasarnya biasanya tertutup aluvium.

d)     Blind Valley
Blind valley atau lembah buta adalah suatu lembah yang mendadak berakhir / buntu dan sungai yang terdapat pada lembah tersebut menjadi lenyap di bawah tanah.

                            II.            Bentuklahan positif
Pada prinsipnya ada 2 macam bentuklahan karst yang positif yaitu kygelkarst dan turmkarst.
a)      Kygelkarst
Kygelkarst merupakan suatu bentuklahan karst tropik yang didirikan oleh bukit yang berbentuk kerucut, yang kadang-kadang dipisahkan oleh cocpit. Cocpit-cocpit ini saling berhubungan satu sama lain dan terjadi pada suatu garis yang mengikuti pola kekar (diaklas).
Kygelkarst seringkali disebut sebagai kerucut karst atau butte. Lereng bukit ini terdiri atas cliff atau endapan sebagai scree.

b)      Turmkarst
Turmkarst terdiri atas perbukitan berlereng curam atau vertical yang menjulang tersendiri diantara dataran alluvial.
Disamping itu didalam permukaan bumi sering dijumpai adanya sungai bawah tanah, gua dalam tanah, serta batu tetes yang menggantung di dinding gua (stalagtit) dan batu tetes yang ada di dasar gua (stalagmint).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar