SISTEM PENGINDERAAN JAUH IDEAL
A.
Pengertian penginderaan jauh
Penginderaan
jauh ialah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah, atau
gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat
tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, atau gejala yang dikaji.
Sedangkan gambaran yng terekam oleh kamera atau sensor itu disebut dengan citra
penginderaan jauh atau disingkat citra.
Tujuan
dari pengindraan jauh adalah untuk menyadap data dan informasi dari citra foto
dan non-foto dari berbagai obyek di permukaan bumi yang direkam atau di
gambarkan oleh alat pengindra buatan (sensor). Sensor yang dimaksud batasan ini
adalah alat pengindra seperti kamera, alat penyiam (scanner), dan alat
radiometer yang masing-masing dilengkapi detetktor di dalamnya.
Selama
empat dasawarsa ini penggunaan pengindraan jauh meningkat disebabkan beberapa
hal antara lain:
1. Citra
pengidraan jauh menggambarkan obyek, daerah dan gejala di permukaan bumi
dengan: wujud dan letak obyek yang sama dengan letak obyek yang sebenarnya,
relative lengkap, meliputi daerah luas, sifatnya permanen.
2. Citra foto udara yang bertampalan dapat diihat
secara 3 dimensional dengan menggunakan steroskop.
3. Obyek dapat dikenali berdasarkan beda suhu,
yakni direkam padacitra inframerah termal.
4. Penggunaan pengindraan jauh untuk kegiatan
penelitian dan pemetaan sangat menghemat waktu dan biaya, dan yang lebih
penting dengan hasil yang memadai.
5. Pengindraan jauh merupakan satu-satunya cara
pemetaan daerah bencana.
6. Karena citra satelit mempunyai periode ulang
yang pendek maka citra merupakan alat yang sangat baik sekali untuk memantau
perubahan yang terjadi secara cepat.
B.
Komponen-komponen dalam penginderaan
jauh
Komponen
dan interaksi antar komponen dalam system penginderaan jauh dapat dijelaskan
secara ringkas sebagai berikut:
1. Sumber tenaga
Dalam penginderaan
ajauh harus memiliki sumber tenaga baik sumber tenaga alamiah maupun sumber
tenaga buatan. Tenaga ini mengenai objek di permukaan bumi yang kemudian
dipantulkan ke sensor. Ia juga dapat berupa tenaga dari objek yang dipancarkan
ke sensor.
Jumlah tenaga matahari
yang samapi ke bumi di pengaruhi oleh waktu, lokasi, dan kondisi cuaca. Jumlah
tenaga yang diterima di siang hari lebih banyak bila dibandingkan jumlahnya
pada pagi atau sore hari. Disaat matahari berada tegak lurus diatas suatu
tempat, jumlah tenaga yang diterima lebih besar bila dibandingkan pada saat
matahari kedudukannya condong terhadap tempat itu. Karena sinar matahari lebih
tersebar dan tidak terpusat pada satu tempat.
Disamping itu, jumlah
tenaga yang diterima juga dipengaruhi oleh letah temapat di permukaan bumi.
Tempat-tempat diequator menerima tenaga matahari lebih banyak bila
dibandingakan terhadap tempat-tempat di lintang tinggi (jauh dari
equator).untuk waktu dan letak yang sama, jumlah sinar yang mencapai bumi dapat
berbeda bila kondisi cuaca berbeda. Semakin banyak penutupan oleh kabut, asap,
dan awan, maka semakin sedikit tenaga yang dapat mencapai bumi.
Jumlah tenaga yang
dapat mencapai bumi dapat disajikan dalam rumus berikut :
E = f(w,l,c)
Tenaga yang dapat
diterima oleh sensor dapat berupa tenaga pantulan maupun tenaga pancaran yang
berasal dari objek di permukaan bumi. Jumlah tenaga yang diterima oleh sensor
tergantung dari jumlah tenaga asal dan karakteristik objeknya. Bagi tenaga
pantulan, jumlah tenaga yang diterima oleh sensor yaitu sebesar pantulan yang
dikalikan tenaga yang mengenai objek tersebut. Bagi tenaga pancaran, jumlah
tenaga yang mencapai sensor bargantung atas suhu dan daya pancar objek. Semakin
banyak tenaga yang diterima oleh sensor maka akan semakin cerah wujud objeknya
pada citra.
2. Atmosfer
Atmosfer membatasi
bagian spectrum elektromagnetik yang dapat digunakan dalam pengineraan jauh.
Pengaruhnya bersifat selektif terhadap panjang gelombang. Oleh karena itu, maka
timbul istilah jendela atmosfer (bagian spektum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi). Dalam jendela
atmosfer terdapat hambatan atmosfer, yaitu kendala yang di sebabkan oleh
hamburan pada spectrum tampak dan serapan yang terjadi pada spectrum inframerah
internal.
Interaksi tenaga dari
obyek ke sensor senantiasa melewati atmosfer, dan di dalam atmosfer banyak
sekali terjadi interksi antara lain:
1. Hamburan
Hamburan Rayleigh merupakan salah satu penyebab utama adanya kabut tipis pada citra. Selain itu ada juga hamburan mie terjadi apabila garis tengah partikel atmosfer sama dengan panjang gelombang tenaga yang didera.
Hamburan Rayleigh merupakan salah satu penyebab utama adanya kabut tipis pada citra. Selain itu ada juga hamburan mie terjadi apabila garis tengah partikel atmosfer sama dengan panjang gelombang tenaga yang didera.
2. Serapan
Merupakan kebalikan dari hamburan yang menyebabakan kehilanga efektif tenaga ke pembentuk atmosfer.
Merupakan kebalikan dari hamburan yang menyebabakan kehilanga efektif tenaga ke pembentuk atmosfer.
3. Interaksi
antara tenaga dan objek
Pengenalan objek
biasanya dilakukan dengan menyelidiki karakteristik spectral objek yang
tergambar pada citra. Objek yang banyak memantulkan/memancarkan tenaga akan
tampak cerah pada citra, sedangkan objek yang pantulannya/pancarannya sedikit
maka akan tampak gelap. Namun kadang ada objek yang berlainan tetapi mempunyai
karakteristik spectral yang sama atau serupa sehingga menyulitkan penbedaannya
pada citra. Hal ini dapat diatasi dengan menyelidiki karakteristik lain selain
karakteristik spectral, misalnya bentuk, ukuran, dan pola.
4. Sensor
Tenaga yang dating
dari objek dipermukaan bumi diterima dan direkam oleh sensor. Tiap sensor
memiliki kepekaan tersendiri terhadap bagian spectrum elektromagnetik.
Kemampuan sensor untuk menyajikan gambaran objek terkecil disebut resolusi
spasial. Semakin kecil objek yang dapat direkam olehnya, semakin baik kualitas
sensornya.
Berdasarkan atas
proses perekamannya sensor dibagi dua :
Ø Sensor
fotografik
Sensor fotografik
proses perekamannya berlangsung dengan cara kimiawi. Tenaga elektromagnetik
diterima dan irekam pada lapisan emulsi film yang bila diproses akan
menghasilkan foto. Dalam proses ini film berguna sebagai penerima tenaga
sekaligus sebagai alat perekamnya.
Ø Sensor
elektronik
Sensor elektronik
menggunakan tenaga elektrik. Alat penerima dan perekamnya barupa pita magnetic
atau detector lainnya, bukan film. Sinyal elektrik yang direkam pada pita
magnetic ini kemudian dapat diproses
menjadi data visual maupun data digital yang siap dikomputerkan. Pemrosesannya
menjadi citra dapat dilakukan dengan dua cara, yakni dengan memotret data yang
direkam oleh pita magnetic yang telah iwujudkan secara visual pada sejenis
layar televisi, atau dengan menggunakan film perekam khusus. Hsil akhirnya
disebut citra penginderaan jauh atau citra.
5. Perolehan
data
Perolehan data dapat
dilakukan dengan cara manual yakni dengan interpretsi secara visual, dan dapat
pula dilakukan dengan cara numerik atau cara digital yaitu dengan cara
menggunakan computer.
Dalam pengindraan jauh istilah foto diperuntukkan
secara ekskusif bagi citra yang dideteksikan dan direkam pada film. Istilah
citraberkaitan dengan setiap produk pictorial, seluruh foto termasuk citra,
akan tetapi tidak semua citra berupa foto.
C.
Beberapa system penginderaan jauh
Menurut
Lillesand dan Kiefer (1979) membedakan penginderaan jauh berdasarkan cara
pengumpulan data dan cara analisisnya sebagai berikut :
1. Berdasarkan
cara pengumpulan datanya, dapat dibedakan atas :
Ø Tenaga
yang digunakan
System ini dapat
menggunakan tenaga pantulan ataupun tenaga pancaran.
Ø Wahana
Dapat berupa system
penginderaan jauh dari dirgantara (airborne system) dan dai antariksa
(spaceborne system).
2. Berdasarkan
atas analisis datanya, dapat dibedakan atas interpretasinya yaitu :
Ø Interpretasi
secara visual
Interpretasi secara
visual dilakukan dengan menggunakan hasil penginderaan yang berupa data
pictorial atau citra.
Ø Interpretasi
secara numerik
Interpretasi secara numeruk
dilakukan dengan menggunakan hasil penginderaan berupa data digital yang
direkam pada pita magnetic.
Hasil
interpretasi atau informasi yang berasal dari kedua cara tersebut dapat
diwujudkan dalam bentuk table, peta, dan
deskripsi yang dapat dipakai oleh si pengguna.
Lillesand
dan kiefer juga membedakan system penginderaan jauh berdasarkan system
fotografik dan system elektronik.
Ø
system fotografik yaitu :
keunggulannua yaitu :
1. Caranya
sederhana
2. Tidak
mahal
3. Resolusi
spasialnya baik sekali, hal ini disebabkan karena tinggi terbang pesawat udara
lebih rendah bila dibandingkan dengan tinggi orbit satelit sehingga skala foto
udara pada umumnya lebih basar dari skala citra satelit.
4. Integritas
geometriknya baik, yakni data geometric yang dapat disadap dari foto udara
bersifat lengkap, seperti jarak, arah luas, beda tinggi.
Ø System
elektonik
Mempunyai kelebihan dalam hal
penggunaan spectrum yang lebih luas kemampuan yang lebih besar dan lebih pasti
dalam membedakan karakteristik spectral objek. Dan proses analisis lebih cepat
karena digunakannya computer.
Cracknell (1981) membedakab teknik penginderaan
jauh atas tiga system, yaitu :
1. System
pasif yang menggunakan tenaga pancaran objek
Penginderaan jauh system pasif yang
menggunakan pantulan sinar matahari hanya dapat beroperasi pada siang hari pada
cuaca cerah.
2. System
pasif yang menggunakan pancaran sinar matahari
Penginderaan jauh system pasif yang
menggunakan tenaga pancaran objek atau tenaga termal dapat beroperasi pada
siang maupun malam hari, pada cuaca cerah pada umumnya dipilaih saat dimana
suhu diantara tiap objek cukup besar sehingga memudahkan pengenalannya pada
citra.
3. System
aktif yang berupa radar, laser, lidar, dan sebagainya.
Penginderaan jauh system aktif dapat
beroperasi pada cuaca berawan atau bahkan dalam keadaan hujan. Kelemahannya
terletak pada resolusi spasial yang semakin kasar apabila digunakan panjang
gelombang yang semakin besar.
D. System
penginderaan jauh yang ideal
Dalam
sistem pengindraan jauh yang ideal komponen yang harus ada meliputi:
1. Sumber
tenaga yang seragam
Sumber tenaga akan menyajikan tenaga
pada seluruh panjang gelombang, dengan suatu keluaran tetap, diketahui,
kualitas tinggi, tidak terganggu pada waktu dan tempat.
2. Atmosfer
yang tidak menganggu
Atmosfer yang tidak akan mengubah
tenaga dari sumbernya dengan cara apapun.
3. Serangkaian
interaksi yang unik antara tenaga dan benda di muka bumi
Interksi ini akan membangkitkan pantulan atau pancaran sinyal yang tidak hanya selektif tehadap panjang gelombang, namun juga diketahui tidak berubah-ubah.
Interksi ini akan membangkitkan pantulan atau pancaran sinyal yang tidak hanya selektif tehadap panjang gelombang, namun juga diketahui tidak berubah-ubah.
4. Sensor
sempurna
Alat ini merrupakan sebuah sensor yang
memiliki kepekaan tinggi terhadap seluruh panjang gelombang.
5. Berbagai
pengguna data
Para penguna data harus memiliki pengetahuan yang mendalam
mengenai displin ilmu masing-masing maupun cara pengumpulan dan system analisis
data pengindraan jauh.